Identitas Pelajar SMA dan SMP di Video Adegan Terlarang Itu Masih Misteri
Sementara itu, kasus video adegan terlarang yang mengambil “setting” di salah satu toilet Stadion Yosonegoro mendapat perhatian kalangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Magetan. Lembaga tersebut berharap oknum-oknum yang terlibat segera terungkap.
‘’Tentu kami merasa prihatin, kejadian ini betul-betul memalukan karena dilakukan di ruang publik,’’ ujar Sekretaris MUI Magetan Yusron Kholid.
Menurut Yusron, kasus asusila di tempat umum tidak sekali ini terjadi di Magetan. Dia merujuk dengan kasus viralnya foto vulgar gadis remaja yang mengambil background depan Masjid Agung Baitussalam di media sosial awal April lalu.
Menurutnya, kejadian tersebut seharusnya bisa dijadikan pembelajaran agar kasus serupa tidak terulang.
Namun, hanya berselang tiga bulan, kejadian yang tidak kalah menghebohkan terjadi lagi. ‘’Semoga pemkab bisa mengambil langkah dan mencari solusi untuk pengawasan dan pengamanan stadion agar tidak digunakan sebagai tempat maksiat,’’ tuturnya kepada Jawa Pos Radar Magetan.
Terpisah, Kabid Pemuda dan Olahraga Disdikpora Ambar Setyanto menyatakan, pengawasan stadion melalui patroli sudah diterapkan. Namun, diakuinya belum maksimal karena terkedala tidak adanya petugas khusus lantaran terganjal anggaran.
Di sisi lain, dia menilai stadion merupakan fasilitas umum. Kewajiban menjaga dan melakukan pengawasan seharusnya tidak dibebankan kepada pemkab saja.
‘’Masyarakat juga punya peran. Jadi tinggal person-nya saja, mau tidak membantu mewujudkan ketertiban umum,’’ ucapnya. (cor/isd)