Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

IDI PWI

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 17 Juli 2023 – 07:07 WIB
IDI PWI - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ke depan IDI semestinya tetap penting. Kepada siapa masyarakat mengadukan dokter yang melanggar kode etik.

Ataukah langsung ke pemerintah. Lalu pemerintah sendiri yang akan menindak. Pemerintah yang mengeluarkan izin praktik, pemerintah yang mengawasi.

Dalam hal dokter rasanya antara kode etik dan peraturan saling berimpitan.

Seorang dokter yang melanggar pasal tertentu dalam kode etik bisa jadi juga melanggar pasal tertentu dari sebuah peraturan negara.

Dalam praktik sehari-hari organisasi profesi sangat sulit menindak anggotanya. Pemerintah lebih mudah menindak pegawainya.

Ada contoh baik: Organisasi profesi pengacara kini sudah terbiasa tidak lagi satu.

Profesi yang paling banyak organisasinya adalah pengacara. Tetapi organisasi pengacara masih punya gigi: calon pengacara harus ikut ujian di masing-masing organisasi.

Tanpa itu ia tidak bisa dapat izin beracara di pengadilan. Banyaknya organisasi di profesi pengacara sudah dianggap biasa. Pengacara sudah move on menghadapi kenyataan hidup baru.

SEPERTI apakah organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di masa yang akan datang? Apakah seperti PWI yang tidak bergigi –pun di mata anggotanya sendiri?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close