Idrus Marham Tersangka, ini Reaksi PDI Perjuangan
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku terkejut atas pengunduran diri politikus Golkar Idrus Marham sebagai menteri sosial.
"Kami prihatin dan terkejut dengan pernyataan mundur tersebut, tapi, apa pun ini menunjukkan sikap Pak Idrus Marham yang kami kenal sebagai sosok kesatria yang bertanggung jawab dan apa yang dilakukan justru menjadi hal yang positif," kata Hasto di Rumah Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).
Hasto pribadi mengaku sangat mengenal baik Idrus. Hubungan keduanya makin erat saat Idrus dulu menjabat sebagai sekretaris jenderal Partai Golkar.
"Saat itu, bersama-sama kami membangun sistem pemerintahan yang lebih kuat, dengan masuknya Partai Golkar sebagai pendukung Pak jokowi," jelas dia.
Mengenai mundurnya Idrus, Hasto menilai yang bersangkutan taat akan mekanisme hukum. Idrus, lanjut Hasto, tidak ingin proses hukum terkendala karena kedudukannya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo.
"Beliau tidak ingin mencampuri antara kedudukan politik sebagai menteri dan kemudian dengan proses hukum itu. Ini merupakan hal yang positif. Ini justru menjadi tradisi bagi kami bersama," jelas dia.
Seperti diketahui, Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham telah mengundurkan diri dari jabatan yang didudukinya sejak 17 Januari 2018 itu. Politikus Partai Golkar itu telah mengembalikan jabatan Mensos kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (24/8) setelah menyandang status tersangka suap proyek PLTU Riau-1.
"Saya tadi menyampaikan bahwa sebagai bentuk pertangung jawaban moral saya, maka saya mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai mensos kepada Bapak Presiden," ujar di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. (tan/jpnn)