IDW: Rekam Jejak Calon Kepala Daerah Harus Dikritisi
jpnn.com - JAKARTA – Ketua Indonesia Democracy Watch (IDW) Maruli Tua Silaban mengatakan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 9 Desember mendatang menjadi ujian terberat bagaimana bisa menghasilkan pemimpin daerah yang aspiratif, berintegritas, dan konsisten melaksanakan janji-janji saat kampanye.
“Untuk itu, masyarakat perlu mengkritisi rekam jejak calon seelum menjatuhkan pilihannya terhadap pasangan kandidat kepala daerah,” kata Maruli Silaban di Jakarta, Kamis (5/11).
Maruli mengimbau masyarakat agar tidak terjebak pada politik transaksional sesaat dan dapat merugikan masa depan daerah dan masyarakat itu sendiri selama lima tahun.
“Jika salah memilih calon kepala daerah maka masyarakat akan menyesal selama lima tahun,” tegas Maruli.
Maruli juga mengingatkan masyarakat agar menghindari konflik sosial hanya karena perbedaan pilihan terhadap pasangan calon kepala daerah.
Sebelumnya, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia memrediksi jumlah daerah rawan yang berpotensi menimbulkan konflik di pilkada 2015, lebih tinggi dibanding pelaksanaan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014 lalu.
Menurut anggota anggota caretaker KIPP Indonesia, Girindra Sandino, prediksi hadir antara lain, pelaksanaan pilkada bersifat lokalistik. Kemudian ikatan emosi primordial yang tinggi antara pendukung dengan kandidat.
“Terlebih saat ini, pemenang adalah suara terbanyak atau satu putaran, bukan dua putaran yang bisa meredam sementara panasnya suhu politik,” ujar Girindra.(fri/jpnn)