IGI: Impor Guru, Mau Ingin Anak Indonesia Berkarakter Asing?
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim meminta pemerintah untuk tidak kembali mewacanakan impor guru. Selain meresahkan para guru, rencana tersebut akan menimbulkan problem baru.
"Problem pendidikan karakter pun saya yakin tidak akan maksimal dengan guru asing. Kecuali jika ingin mengubah karakter siswa Indonesia menjadi karakter asing. Pendidikan karakter harus diberikan oleh semua guru. Bukan hanya guru mata pelajaran tertentu," kata Ramli menanggapi wacana impor guru yang dilontarkan Menko PMK Puan Maharani, Minggu (12/5).
BACA JUGA: Guru Honorer K2 Sudah Sekarat, Mengapa Impor Guru Lagi?
Daripada melakukan impor guru, lanjutnya, lebih baik dosen-dosen LPTK (lembaga pendidikan tenaga kependidikan) diganti semuanya dengan dosen luar negeri. Biar mampu menghasilkan guru-guru terbaik jika asumsinya orang luar negeri lebih baik dari kita.
Jauh ke belakang, kata Ramli, kita bisa melihat ketika Nabi Muhammad membangun akhlakul karima di Makkah dan Madinah. Saat itu Romawi dan Persia adalah dua kerajaan adidaya dengan peradaban yang sangat maju.
BACA JUGA: Penjelasan Terbaru BPN Seputar Wacana People Power
Tidak sedikit pun Nabi Muhammad memanggil ahli-ahli pendidikan dari Romawi dan Persia untuk mendidik anak-anak Islam. Namun, faktanya sekarang pengikut Nabi Muhammad tersebar di seluruh dunia.
“Lalu mengapa Indonesia tidak memaksimalkan potensi yang ada untuk lebih baik? Atau begini saja, jika guru harus impor, bagaimana kalau sekalian saja menteri kita juga impor?," tandasnya.(esy/jpnn)