IHSG Terkoreksi di Awal Bulan
jpnn.com - JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) awal Juni berakhir di zona merah. Pada penutupan perdagangan hari ini (1/6) IHSG turun 2,563 poin (0,05 persen) ke level 5.213,816 sebaliknya, indeks LQ45 naik tipis 0,642 poin (0,07 persen) ke level 904,775.
Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini mencapai 174.873 kali dengan volume 3,092 miliar saham atau Rp 3,284 triliun. Sebanyak 104 saham naik, 177 saham turun, dan selebihnya stagnan.
Saham-saham berhasil naik dengan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, Surya Citra Media (SCMA) naik 610 (19,74 persen) ke level 3.700. Jasa Marga (JSMR) naik 525 (8,11 persen) ke level 7.000. Astra Agro (AALI) naik 500 (2,02 persen) ke level 25.300. Selamat Sempurna (SMSM) naik 300 (6,52 persen) ke level 4.900.
Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya Gowa Makassar Tourism (GMTD) turun 850 (9,14 persen) menjadi 8.450. Samudera Indonesia (SMDR) turun 500 (5,28 persen) menjadi 8.975. Mitra Keluarga (MIKA) turun 350 (1,37 persen) menjadi 25.150. Indocement Tunggal (INTP) turun 350 (1,56 persen) menjadi 22.050.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, Indeks Hang Seng sore ini ditutup naik 172,97 poin. Namun, posisi penutupan di level 27.597,16 masih belum mampu melewati level tinggi (high) hari Jumat di 27.604. ”Jadi, meski naik penutupan HSI belum memberikan sinyal positif. STI (indeks Straits Times) malah turun. DJI (indeks Dow Jones Industrial) nanti malam masih belum jelas gitu,” ungkapnya.
Selain itu, angka inflasi Mei yang baru saja dirilis ternyata kurang positif dan di bawah ekspektasi. ”Kalau sudah begini sepertinya BI Rate juga tidak mungkin turun di bulan ini. Berarti memang dua minggu pertama ini data ekonomi tidak ada sentimen positifnya,” terusnya.
Pasar hanya bisa menunggu data neraca perdagangan yang nanti akan dipublikasikan pada pertengahan bulan. ”Asing masih jualan. Jumlahnya masih agak meningkat dibandingkan Rabu. Tapi sepertinya juga masih terlihat aman karena masih di bawah level psikologis Rp 200 miliar. So target jangka pendek IHSG saya di 5.210 sudah tercapai. Problemnya memang lha ini kok malah dibablasin. Support berikutnya di 5.180 malah masih belum kena,” ulasnya.(jawapos)