Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

IKN Portal

Oleh: Dahlan Iskan

Jumat, 06 Mei 2022 – 07:08 WIB
IKN Portal - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Itu juga rute saya cari berita. Dengan cara naik sepeda. Ketika saya baru belajar menjadi wartawan. Wartawan miskin di koran lokal yang juga miskin: Mimbar Masyarakat.

Baca Juga:

Dulu untuk ke bagian kota di Samarinda seberang harus naik sampan. Begitu banyak sampan berlalu-lalang. Termasuk sampan yang yang menjual kue ontok-ontok, sanggar, ketan berserundeng dan teh susu.

Kini sudah ada tiga jembatan besar yang menghubungkan dua sisi Kota Samarinda.

Turun dari jembatan itu ada simpang tiga. Sebelum ada jalan tol, saya belok kanan menuju Balikpapan. Ketika pertama merantau ke Kaltim jalan itu pun belum ada.

Waktu itu dari Balikpapan harus naik kendaraan umum. Jeep lama Land Rover. Penuh sesak. Bergelantungan. Menuju Handil II. Lalu naik speed boat menyusuri sungai Mahakam. Ke arah hulu. Ke Samarinda. Speed boat ''Sapu Lidi'' idola banyak orang.

Kemarin itu, turun dari jembatan besar saya langsung lurus. Melewati Stadion Palaran yang terlihat telantar. Itulah stadion yang dibangun ketika Kaltim jadi tuan rumah PON 15 tahun lalu.

Jalan kembar di depan stadion itu pun telantar separo. Parah. Sisi timurnya hancur. Tidak bisa dipakai. Sudah bertahun-tahun. Jadilah sisi barat jalan kembar ini menjadi jalan dua arah.

Begitu melewati stadion terlihatlah pintu tol. Itu ujungnya. Itu kilometer 89.

YEEEIIIII.... akhirnya saya tiba di Titik Nol Indonesia. Di ibu kota negara yang baru: Nusantara. Di pedalaman Kaltim itu. Ups... tidak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close