Ikuti Pidato Kenegaraan, Mawardi Yahya Catat Arahan Penting dari Presiden Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya bersama Forkopimda, pejabat eksekutif dan legislatif mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang ditayangkan TVRI melalui layar lebar di ruang sidang paripurna DPRD Sumsel, Rabu (16/8) pagi.
Pidato kenegaraan yang disiarkan secara langsung dari Gedung MPR, DPR dan DPD RI di Senayan Jakarta tersebut digelar dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia yang jatuh pada hari Kamis (17/8).
Sidang tahunan diawali dengan pidato pengantar oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, lalu pidato pengantar sidang bersama DPR - DPD RI tahun 2023 oleh Ketua DPD La Nyalla Mattalitti. Selanjutnya giliran Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraannya.
Presiden Jokowi berbicara tentang peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, menjadi negara 5 besar kekuatan ekonomi dunia.
Bonus demografi yang akan mencapai puncaknya di pada 2030-an adalah peluang besar untuk meraih momentum tersebut.
“Tidak hanya peluang saja, tetapi strategi meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan. Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju, atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah, bahkan yang membuat kita melangkah mundur,” ujar presiden.
Strategi pertama yang dilakukan pemerintah adalah mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia.
Presiden mengungkapkan pada 2022 pemerintah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen dari sebelumnya 37 persen di tahun 2014, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 72,9, dan meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) menjadi 76,5.