Inas: Prabowo Terkesan Memanipulasi Data dan Fakta
Minggu, 10 Maret 2019 – 15:17 WIB
Menurutnya, mantan Danjen Kopassus ini penting membuktikan ucapannya. Paling tidak dari mana sumber informasi itu berasal. Pasalnya, Kepala BNN saat masih dijabat Budi Waseso pada 2 Agustus 2016 lalu hanya menyebut 72 kartel narkoba internasional mengincar Indonesia.
"Jadi, perbedaannya sangat jelas. Prabowo menyebut ada 72 kartel masuk ke Indonesia, sementara BNN menyebut itu mereka baru mengincar untuk masuk memasarkan produknya," kata Inas.
Inas khawatir, pernyataan-pernyataan tanpa disertai bukti menyesatkan opini publik. Karena itu penting untuk dijelaskan oleh Prabowo. Tujuannya, agar dapat menjadi pencerahan bagi publik.(gir/jpnn)