Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Indah Kumuh

Oleh Dahlan Iskan

Rabu, 18 Desember 2019 – 05:00 WIB
Indah Kumuh - JPNN.COM
Dahlan Iskan di Taj Mahal, India. Foto: disway.id

jpnn.com - Setelah ke Kuil Hanoman saya ke masjid. Masih di kota suci Hindu Varanasi, negara bagian Uttar Pradesh.

Saya ingin tahu kehidupan minoritas Islam di pusatnya Hindu ini. Terutama di saat Hinduism lagi pasang naik secara drastis sepuluh tahun terakhir.

Saya juga ke masjid di Agra. Masih di negara bagian Uttar Pradesh. Lima jam naik mobil dari Varanasi. Masjidnya di sebelah pusat turis Taj Mahal.

Tentu, saya juga ke masjid kuno di Old Delhi. Sisa peninggalan kejayaan Islam di India. Yang seumur dengan Taj Mahal, bahkan dibangun oleh raja yang sama. Dengan arsitektur yang sangat mirip.

Tiga masjid itu beraliran Sunni. Yang mereka juga lagi gelisah atas serbuan aliran Wahabi.

Seminggu sebelum itu saya ke masjid Ahmadiyah. Di tempat lahir tokoh sentral mereka di Desa Qadian, Punjab: Mirza Ghulam Ahmad.

Selama di India saya mendapat dua macam keterangan yang berbeda. Sebagian mengaku sekarang ini lebih tertekan. Sebagian lagi mengatakan biasa-biasa saja.

Waktu di Varanasi, saya bertemu anak muda. Ia yang mengantar saya ke masjid.

Saya ingin tahu kehidupan minoritas Islam di pusatnya Hindu ini. Terutama di saat Hinduism lagi pasang naik secara drastis sepuluh tahun terakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News