Indari Mastuti, Pelopor Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis dan Doyan Bisnis
Minggu, 30 Desember 2012 – 06:58 WIB
Namun, masa keemasan tersebut tidak berlangsung lama. Karena lebih mementingkan kuantitas ketimbang kualitas, pada 2009 Indscript mulai sekarat. Banyak klien yang kecewa dengan buku-buku yang dihasilkan perusahaannya.
“Kualitasnya biasa-biasa saja, jadi ya memang mengecewakan. Deadline penulis juga sering molor,” ujarnya. Akhirnya, pada 2010 Indscript di ambang pailit. Omzet kian menyusut serta utang menumpuk. Indari dan sang suami pun memutuskan melakukan perampingan dengan mengurangi karyawan.
“Sampai mobil saya sudah keluar masuk pegadaian. Tapi masih kurang juga, akhirnya mobil terpaksa saya jual. Pokoknya benar-benar habis-habisan. Kehilangan klien dan harta benda,” urainya.