Indef Dorong Pemerintah Kembangkan Energi Alternatif
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ucok Pulungan menilai pemerintah perlu mengembangkan energi alternatif lain di luar gas.
Energi alternatif di Indonesia yang bisa dikembangkan sangat berlimpah seperti sinar matahari, panas bumi, energi angin, gelombang laut, biomassa dan lainnya.
“Sayangnya meski dari sisi program sudah dilakukan tetapi penggunaannya masih minim," kata Ucok dalam keterangannya, Rabu (3/6).
Apalagi, lanjutnya, BBM di Indonesia selama ini berasal dari impor. Meski penggunaan B20 sedikit banyak sudah terlihat adanya penurunan volume impor BBM sepanjang 2019 lalu.
“Misalnya, pembangkit listrik tenaga bayu (angin) sebenarnya sudah dikembangkan di Sulsel. Tinggal diperbanyak. Program energi alternatif lain juga sudah ada. Nah, itu jangan hanya menjadi wacana,” katanya.
Ditambahkannya, selama ini pelemahan rupiah selain akibat dampak kebijakan impor BBM yang tinggi juga karena kebijakan di sektor rill. Misalnya ekspor yang rendah, tingginya ketergantungan pada jasa asing dan aliran modal ke negara lain dari pendapatan investasi. Juga nilai ekspor yang masih rendah.
"Kondisi ini menghantam rupiah meski dari sisi moneter, BI sudah cukup baik mengawal rupiah.," katanya.
Rupiah, lanjutnya, tidak akan perkasa dan tetap rentan terdepresiasi jika sektor rillnya tidak beres. Karenanya, pemerintah perlu menempuh kebijakan yang berjalan secara bersamaan.