Indef: Isu Impor Beras Sangat Tidak Tepat
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, menilai sampai saat ini cadangan beras nasional masih dalam posisi aman. Kebutuhan beras, kata Tauhid, tidak perlu dikhawatirkan mengingat pemerintah dan petani terus melakukan produksi, meski sedang menghadapi wabah pandemi.
"Saya lihat memang sekarang (Isu impor) sangat tidak tepat, karena dikuatirkan akan menurunkan harga ditingkat petani," ujar Tauhid saat dihubungi, Selasa 9 Juni 2020.
Lagi pula, menurut dia, impor dan ekspor adalah hal yang biasa dan lumrah dilakukan setiap negara. Apalagi, kebijakan impor dilakukan dalam waktu yang tepat, di mana ketika sebuah negara memiliki kekurangan kemampuan produksi.
"Impor tidak dilarang, tapi harus dilakukan pada saat dan momentum yang tepat. Kemudian harus sesuai juga dengan kebutuhan yang ada, termasuk melihat produksi dalam negeri," katanya.
Meski demikian, Tauhid percaya bahwa kemampuan petani Indonesia sangat luar biasa. Indonesia bahkan bisa mendulang panen dengan angka diatas rata-rata jika pengelolaan pertanian dikerjakan dengan baik dan benar.
"Tetap optimalkan produksi dalam negeri," katanya.
Sementara itu, akademisi pertanian dari Universitas Brawijaya, Sujarwo menilai, kewenangan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengeloka sektor produksi memiliki resiko tinggi. Terlebih ketika tidak diberi kewenangan di area pasar.
"Maksud saya adalah, ketika Kementan berhasil dalam produksi, namun disisi lain Kementerian Perdagangan malah memberikan ijin impor, maka ini akan menghancurkan harga pasar produk pertanian. Menurut saya ini harus dihindari," katanya.