Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

India Ubah Kashmir Jadi Penjara di Kaki Himalaya

Minggu, 11 Agustus 2019 – 15:23 WIB
India Ubah Kashmir Jadi Penjara di Kaki Himalaya - JPNN.COM
India menjadikan wilayah Kashmir penjara di kaki Himalaya. Foto: BBC/ABID BHAT

Saking sulitnya warga bergerak, Rumah Sakit Shri Maharaja Hari Singh (SMHS) sampai lengang. Biasanya, RS itu kedatangan seribu pasien setiap hari. Sejak aparat mengamankan Srinagar, pasien yang datang tak sampai seratus.

"Sebagian besar datang ke sini mengeluh sakit padahal sehat. Mereka mengalami stres dan histeria," ujar dokter yang tak mau disebutkan namanya.

Wajar saja warga Kashmir panik. Warga sama sekali tak menyangka bahwa kebebasan mereka direnggut pekan ini. Setahu mereka, ketegangan pascabom bunuh diri yang menewaskan 40 tentara India sudah mereda.

Mereka juga bingung saat pemerintah India mengevakuasi ribuan warga Hindu dan turis dari Kashmir. Menurut Perdana Menteri India Narendra Modi, separatis berencana menyerang warga Hindu yang sedang berziarah Gua Amarnath Kashmir.

Tak lama kemudian, Modi mengumumkan pencabutan pasal 370 Konstitusi India. Sejak itu, penjagaan di Kahsmir diperketat. Sekitar 560 tokoh masyarakat lokal ditahan. "Sekarang Kashmir terasa seperti penjara. Penjara terbuka yang sangat besar," ujar Rizwan Malik, warga, kepada BBC.

Pasal 370 merupakan hak khusus yang didapatkan oleh otroritas lokal Kashmir. Artinya, mereka punya kewenangan khusus untuk menangani urusan dalam negeri di wilayah Jammu dan Kashmir, kecuali diplomasi luar negeri. Penduduk Kashmir diberi kewarganegaraan Kashmir dan India.

Setelah pakta itu tiada, New Delhi bisa melakukan apa pun kepada mereka. Termasuk, melakukan tindakan militer besar-besar seperti pekan ini. Namun, warga lokal jelas tak senang.

Jumat lalu (9/8) lebih dari 10 ribu warga berdemo setelah salat Jumat. Momen jumatan merupakan satu-satunya kesempatan bagi warga Srinagar untuk bergerombol. "Ini adalah tanah air kami. Kami ingin kebebasan," teriak pendemo seperti dikutip Washington Post.

Pencabutan pasal 370 yang terkait dengan otonomi khusus Jammu dan Kashmir di India sudah berjalan hampir seminggu. Keputusan itu menjadi bom waktu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News