Indonesia dan Amerika Sepakati Hibah Infrastruktur, Nilainya Fantastis
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menandatangani Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Indonesia senilai 698 juta dolar AS (setara Rp 10,2 triliun).
Kesepakatan Indonesia Infrastructure and Finance Compact itu merupakan hibah lima tahun antara Millennium Challenge Corporation (MCC) pemerintah AS dan pemerintah Indonesia, dengan kontribusi Rp 9,5 triliun dari Amerika Serikat dan Rp 718 miliar dari Pemerintah Indonesia, menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jumat.
Indonesia Infrastructure and Finance Compact bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan bagi infrastruktur transportasi dan logistik Indonesia serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang dimiliki oleh perempuan.
"Indonesia mengambil tindakan penting untuk membangun lingkungan keuangan yang kuat, yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi semua orang," kata Menkeu Sri Mulyani.
"Saya senang melihat bagaimana upaya bersama kita akan terus memperkuat ketahanan ekonomi bagi generasi Indonesia saat ini dan mendatang," ujarnya.
Upacara penandatanganan kesepakatan itu dilangsungkan di kantor Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington D.C, pada Kamis (13/4) waktu setempat, bersama perwakilan dari pemerintah AS dan Indonesia.
"Kemitraan ini merepresentasikan keyakinan bersama Amerika Serikat dan Indonesia akan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi," ujar Menteri Yellen, yang juga Wakil Ketua Dewan Direksi MCC.
"Kesepakatan ini akan mendukung Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) Indonesia, serta pengembangan infrastruktur tahan iklim yang memenuhi standar, di bawah Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII) yang diumumkan bersama oleh presiden kedua negara kita di KTT G20," lanjutnya.