Indonesia Harus Manfaatkan Peluang Positif Terhadap Nikel untuk Perkembangan Kendaraan Listrik
“Dan kita juga harus berpikir bahwa sebagai bangsa Indonesia harusnya kita bangga ya memiliki hasil kekayaan yang terbesar di dunia. Saya berharap banyak perusahaan-perusahaan nasional lainnya yang ikut mengembangkan. Jadi tidak harus berpikir untuk menambang tok. Tapi ya ikut mengembangkan hilirisasi ini,” ujar Derian CEO CNI Group.
Sebagai informasi, Electronic Vehicle and Battery Conference seiring dengan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menjadi agenda tahunan bagi peserta United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
Agenda yang biasa disebut Conference of the Parties (COP 28) ini berlangsung di Uni Emirat Arab pada November-Desember 2023.
Salah satu isu yang mengemuka dalam COP 28 adalah percepatan transisi ke sumber energi bersih untuk memangkas emisi gas rumah kaca.
Data Indonesia Electric Vehicle Outlook dari Institute for Essential Services Reform (IEVO-IESR) menunjukkan sektor transportasi merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua, yakni 23 persen. Transportasi darat menyumbang 90 persen emisi pada sektor ini.
Oleh karena itu, perlu upaya yang menyeluruh, dari hulu ke hilir dalam membangun ekosistem transportasi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Adapun Electronic Vehicle and Battery Conference berlangsung di Hotel Borobudur pukul 08.00-13.00, Selasa, 21 November 2023 ini terbagi menjadi tiga sesi diskusi.
Melalui kegiatan ini, peserta akan memahami langkah Indonesia dalam mengelola kekayaan alam berupa nikel yang menjadi salah satu bahan utama baterai listrik, pemanfaatan dan tata kelola nikel, hingga pengembangan ekosistem kendaraan listrik.