Indonesia Harus Mengecam Kudeta Mesir

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari mengatakan, pemerintah Indonesia harus mengecam kudeta yang terjadi di Mesir khususnya oleh negara yang menganut sistem demokrasi. Karena itu, sebagai salah negara demokrasi, Indonesia tidak boleh ragu melihat peristiwa yang terjadi di Mesir.

"Pemerintah Indonesia tidak perlu ragu-ragu dan bimbang atau ambivalen melihat apa yang terjadi di Mesir. Kudeta harus dikecam oleh negara yang menganut sistem demokrasi," ujar Hajriyanto di DPR, Jakarta, Kamis (15/8).

Menurut Hajriyanto, jalan keluar untuk mengatasi permasalahan di Mesir adalah Presiden Muhammad Mursi dikembalikan menjadi presiden tapi secara simbolik. Namun Mursi tidak boleh memiliki kekuasaan.

"Ditunjuk perdana menteri untuk menjalankan pemerintahan hingga pemilihan umum," ucap Hajriyanto yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Hajriyanto mengutuk cara penanganan kepada demonstran. Namun sayangnya tidak ada satupun yang mengecamnya. "Mengutuk cara penanganan kepada demonstran. Tidak termaafkan. Ini pembantaian. Indonesia sebagai negara muslim harus mendorong jalan tengah," katanya.

Seperti diketahui, angkatan bersenjata Mesir menggulingkan pemerintahan Presiden Muhammad Mursi beberapa waktu lalu. Militer Mesir beranggapan Mursi tengah mengejar agenda Islam dan gagal mengatasi masalah ekonomi di negara itu. Tentara mengatakan bahwa Mursi, pemimpin terpilih secara demokratis telah gagal memenuhi tuntutan rakyat.

Mursi lalu dijadikan tahanan rumah. Sejumlah pejabat partai Ikhawanul Muslimin juga ditangkap oleh militer. Gelombang masyarakat pro dan anti Mursi masih terus melancarkan aksi unjuk rasa di negara itu.

Sejak kudeta terhadap Mursi terjadi, demonstran pendukung Mursi tak henti-hentinya melancarkan protes. Pihak militer Mesir yang kini berkuasa juga melancarkan penembakan terhadap para demonstran.(gil/jpnn)