Indonesia in Harmony, Persembahan Ananda Sukarlan di UPH untuk Kedamaian Papua
jpnn.com, TANGERANG - Pianis kenamaan tanah air Ananda Sukarlan menggelar konser di kampus Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci, Tangerang, Kamis (31/10) malam. Ananda melalui konser bertitel Indonesia in Harmony itu menyampaikan rasa syukurnya atas rasa aman dan damai di Papua pascakerusuhan beberapa waktu lalu.
Dalam konser itu Ananda menampilkan Rapsodia Nusantara atau karya-karyanya yang berdasar lagu-lagu tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. “Keseragaman kita sebagai bangsa Indonesia justru keberagaman itu sendiri,” kata Ananda sebelum mengawali repertoarnya.
Ananda menampilkan 13 lagu-lagu Nusantara dalam konser itu. Salah satunya adalah Rapsodia Nusantara 24 untuk mengenang tokoh perdamaian Papua Pater Neles Tebay yang wafat pada April lalu.
Rapsodia Nusantara 24 merupakan gubahan melodi rakyat Domidow asal Dogiyai, Papua, tempat kelahiran Pater Neles Tebay. Riset tentang Papua yang dilakukan Ananda mengantar komponis kelahiran 10 Juni 1968 itu pada Domidow.
“Awalnya bahkan saya tidak pernah dengar tentang Dogiyai. Kemudian saya melakukan riset dan seorang misionaris Jerman memberitahu saya notasi melodi rakyat Domidow yang kemudian menjadi Rapsodi Nusantara 24,” paparnya.
Rapsodia Nusantara 24 dimainkan untuk pertama kalinya pada Ubud Writers and Readers Festival 2019 di Bali pekan lalu. Ananda sudah menciptakan 24 lagu bertitel Rapsodia Nusantara.
Setiap nomor Rapsodia Nusantara fokus pada satu atau beberapa lagu daerah dari provinsi tertentu di Indonesia. “Rapsodia Nusantara telah dimainkan oleh ratusan pianis dari berbagai negara,” ujarnya.
Sebelum konser berlangsung, penonton disuguhi pemutaran film dokumenter tentang Papua yang berjudul Pelangi di Ufuk Timur karya Baptista Anton. Ada pula diskusi yang menghadirkan Aileen H Riyadi dari Yayasan Pendidikan Harapan Papua.