Indonesia Jadi Basis Produksi Toyota Global
Bakal Dirikan Pabrik Mesin, Terus Genjot Eksporjpnn.com - JAKARTA - Potensi pasar dan Industri otomotif di Indonesia tampaknya masih tampak menggiurkan. Salah satunya, produsen merek mobil Toyota. Merek mobil dari Jepang tersebut mengaku masih punya banyak rencana untuk mengembangkan Indonesia sebagai salah satu basis andalan.
Presiden Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd Hisayuki Inoue mengatakan, Indonesia memang sudah tak bisa diingkari menjadi salah satu pasar menjanjikan di wilayah Asia. Hal tersebut menyusul hasil penjualan Toyota yang mencatat angka 405.414 unit pada 2012.
"Dengan angka tersebut, Indonesia menjadi pasar asing terbesar keempat dibandingakn 160 negara lainnya," ujarnya dalam konferensi pers Toyota di Indonesia Internaional Motor Show 2013, Jakarta, kemairn (19/9).
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu pasar yang mempunyai loyalitas brand yang cukup tinggi. Dalam presentasinya, dia mencontohkan produk Kijang Innova. Produk yang sudah beredar dalam berbagai varian sejak 1977 itu masih menjadi salah satu produk laris Toyota.
"Untuk itu, November 2012, kami memutuskan investasi 13 triliun sebagai upaya menjadikan Indonesia basis produksi," ungkapnya.
Hal tersebut pun diikuti oleh rencana untuk mendirikan pabrik pembuatan mesin pada 2016 nanti.
"Nanti, itu akan memproduksi mesin sebanyak 216 ribu per tahun. Selain itu kami juga akan menambah kapasitas pabrik produksi mobil di karawang menjadi 130 ribu unit per tahun. Itu berarti tahun ini kami bisa memproduksi 200 ribu unit. Dan tahun depan kami targetkan 250 ribu unit," ungkapnya.
Seiring peningkatan produksi, Inoue pun mengaku bakal meningkatkan ekspor mobil Toyota produksi Indonesia. Salah satunya mobil SUV Fortuner yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Produk tersebut diakui bakal diekspor ke Amerika Latin pada September nanti. Hal tersebut untuk memperkuat status Indonesia sebagai basis produksi Toyota secara Internasional. "Dengan ekspor tersebut, berarti ada kenaikan 18 persen untuk kenaikan tersebut," ungkapnya.