Indonesia Masih Butuh 8,5 Juta Rumah
Senin, 13 Desember 2010 – 02:52 WIB
Mengenai hal itu, Iqbal mengatakan, meskipun ekspansi kredit perseroaan cukup tinggi, tetapi perseroan tetap menjaga NPL (non performing loans) kreditnya agar tetap sehat. NPL (Net) Bank BTN per 30 September 2010 lalu tercatat 3,48 persen. "Kami optimis dapat merealisasikan target-target yang telah dituangkan dalam RKAP tahun ini," tukasnya.
Dia mengungkapkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN hingga triwulan III tahun ini tumbuh sebesar 27,62 persen menjadi Rp.43,029 triliun dari sebelumnya Rp.33,717 triliun (QIII 2009). Dengan demikian menopang pertumbuhan aset perseroan sebear 23,31 persen hingga triwulan III tahun ini, yakni dari Rp.51,495 triliun (QIII 2009) menjadi sebesar Rp.63,498 triliun (QIII 2010). "Kita perkirakan pasar perumahan akan tetap tinggi tahun depan," jelasnya.
Sayangnya, survei residensial Bank Indonesia kuartal III 2010, penjualan properti di 14 kota utama menunjukkan penurunan yang cukup besar, mencapai 12,58 persen dibanding kuartal sebelumnya. BI menyimpulkan, kenaikan harga bahan bangunan dan tingginya upah pekerja menjadi faktor penyebab kenaikan harga perumahan tersebut sehingga mempengaruhi penjualan. (wir)