Indonesia Mendukung Penuh dan Aktif Terlibat Pembentukan Plastic Treaty
jpnn.com, PARIS - Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Dirjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati menegaskan Pemerintah Republik Indonesia mendukung penuh dan akan terlibat aktif untuk terbentuknya Plastic Treaty.
Plastic Treaty merupakan salah satu upaya dan dukungan internasional dalam menyelesaikan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh polusi plastik yang telah menjadi isu global.
Penegasan Dirjen Rosa Vivien ini dikemukakan pada sidang penutupan Second Session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-2) pada Jumat (2/6) malam waktu Paris di Markas UNESCO di Paris, Prancis.
Pada pleno penutupan itu, delegasi negara-negara pihak menyepakati untuk Sekretariat INC menyiapkan draft awal Plastic Treaty untuk selanjutnya akan dibahas pada INC-3 yang akan diselenggarakan di Nairobi, Kenya pada November 2023.
Secara umum negara-negara yang hadir bersepakat untuk segera mewujudkan Plastic Treaty ini dengan memperhatikan:
1. Harmonisasi standar penerapan sirkular ekonomi, Extended Producer Responsibility (EPR), dan penerapan 3R secara global;
2. Penggunaan data dan informasi serta bukti ilmiah yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan.
Selain itu, negara peserta juga akan mendukung dalam usaha mengubah perilaku masyarakat dalam penggunaan plastik, mobilisasi pendanaan untuk mendorong upaya penerapan EPR oleh produsen, menciptakan kerja sama untuk mengatasi polusi plastik dengan menerapkan No one left behind.