Indonesia Negara Terbesar Penghasil Sawit, Jangan Sampai Kehilangan Momen & Jadi Pemain Minor
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pengawas BPDP Kelapa Sawit Rusman Heriawan menuturkan pentingnya meningkatkan produksi sawit, baik di dalam maupun luar negeri.
Pasalnya, tak sedikit yang saat ini membuat citra sektor sawit buruk dengan mengeluarkan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Sawit ini merupakan komoditas utama di Indonesia, tetapi saat ini sawit sedang memasuki isu-isu negatif kampanye hitam di dalam maupun di luar negeri. Kebaikan sawit ini jarang sekali diungkap dan disampaikan kepada publik, padahal ini sangat penting," ujar Rusman dalam diskusi yang digelar oleh BPDPKS bertema Journalist Fellowship & Training 2020 Batch I.
Rusman tidak ingin sektor sawit dikuasai oleh negara luar, mengingat kekayaan sawit di Indonesia sangat berlimpah.
Di mana sawit mendorong pertumbuhan ekonomi 3,5 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Kemudian rata-rata kontribusi ekspor sawit terhadap ekspor nonmigas untuk lima tahun terakhir sebesar 13,6 persen.
Dia tak ingin nasib sawit berakhir seperti komoditas lain, contohnya kopi, teh dan tebu yang menempatkan Indonesia sebagai 'pemain' kecil karena tidak diurus dengan baik oleh pemerintah.
Padahal, Rusman melihat Indonesia masih memiliki potensi besar untuk terus mengenjot industri sawit menjadi primadona di kelasnya.
"Indonesia negara terbesar penghasil sawit terbesar setelah Malaysia, tantangannya adalah bagaimana meningkatkan ekspor kita, kalau tidak itu, akan suram. Kita bisa menjadi pemain minor, contoh kopi, teh kalau tidak diurus dengan baik bisa kalah dari negara lain, begitupun dengan sawit," seru Rusman.