Indonesia Project di ANU: 50 Tahun Kerjasama Penelitian dan Pendidikan
Selain itu, Prof Arndt mengungkapan satu alasan lagi yang bersifat praktis, yaitu bahwa ongkos kegiatan akademis di Indonesia akan lebih rendah dibanding dengan China atau Jepang.
Pada awalnya usulan ini mendapat tanggapan dingin baik dari dalam ANU sendiri maupun akademisi di luar ANU. Namun Profesor Arndt berhasil mempertajam idenya tersebut setelah berkunjung ke Indonesia di penghujung tahun 1964 dan berdiskusi dengan kalangan intelektual Indonesia.
Peserta konprensi tentang pembangunan regional yang diselenggarakan oleh IP di Canberra tahun 1987, diantaranya Mari Elka Pangestu (depan lima dari kiri).
Pada tahun 1965, cikal-bakal Indonesia Project di ANU mulai muncul dengan terbitnya dua publikasi tentang Indonesia pada Departemen Ekonomi dan berangkatnya orang pertama di Departemen tersebut melakukan penelitian lapangan di Indonesia .
Antara tahun 1965 hingga 1980, secara kelembagaan Indonesia Project di ANU mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Pada periode tersebut, empat buah buku tentang perekonomian Indonesia diterbitkan, dan lebih dari 160 artikel lainnya terbit dalam dalam berbagai jurnal akademis atau bab dalam buku kompilasi.