Indonesia Punya Potensi Lahan Tidur Seluas 9,3 Juta Hektare
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah tangan Andi Amran Sulaiman membawa banyak peningkatan di bidang sarana dan prasarana.
Paling menonjol adalah peningkatan luas lahan dari lahan tidur.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan Pending Dadih Permana mengatakan, pihaknya dalam kurun waktu tahun 2015 sampai 2018 telah melaksanakan program berupa bantuan pemerintah (banpem) yang dikirimkan ke kelompok penerima manfaat.
“Secara nyata telah memberikan dampak terhadap IP, penambahan luas baku lahan, penambahan luas tambah tanam, perlindungan usaha tani dan peningkatan provitas,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (23/11).
Direktur Perlindungan dan Perluasan Lahan (PPL) Kementan Indah Megawati menambahkan, Indonesia memiliki potensi raksasa lahan tidur seluas 33,4 juta hektare yang terdiri dari lahan pasang surut 20,1 juta hektare dan rawa lebak 13,3 juta hektare. Dengan bantuan sarana dan prasarana itu, lahan tidur bisa dibangunkan.
“Dari jumlah tersebut, seluas 9,3 juta hektare diperkirakan sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya pertanian,” ujar Indah.
Indah melanjutkan, sesuai arahan Menteri Pertanian, maka dalam pengembangan lahan rawa diimplementasikan melalui optimasi lahan rawa (lebak atau pasang surut) yang telah dirintis sejak 2016 seluas 3.999 hektare, kemudian 2017 seluas 3.529 hektare, dan pada 2018 seluas 16.400 hektare.
“Pada 2019, sesuai arahan Pak Menteri dan Pak Dirjen direncanakan akan mengembangkan lahan rawa seluas 500 ribu hektare yang tersebar di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi,” ungkapnya.