Indonesia Siap Mengekspor Produk Peternakan ke Timor Leste
“Kita sangat bersyukur dapat meningkatkan kerja sama untuk pemenuhan kebutuhan pangan di Timor Leste, terutama terhadap produk peternakan dan kesehatan hewan seperti Daging ayam olahan, Bahan Pakan, Pakan Jadi dan Obat Hewan dari Indonesia, serta DOC (Day Old Chicken),” kata I Ketut Diarmita.
“Besok akan dilakukan peluncuran ekspor perdana produk peternakan di kantor pusat PT, CPI Ancol Jakarta yang akan disaksikan olen Bapak Menteri Pertanian Indonesia,” ungkapnya lagi.
I Ketut menegaskan bahwa ekspor ini dapat dilakukan karena adanya penerapan kompartementalisasi bebas penyakit Avian Influenza (AI) di Indonesia yang merupakan bagian jaminan keamanan dan kesehatan terhadap ekspor hewan dan produk hewan dari Indonesia ke negara tujuan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan PT. CPI telah mendapatkan sertifikat kompartemen bebas AI dari Ditjen PKH Kementan sejak tahun 2015. Sertifikat kompartemen bebas AI berdasarkan kesepakatan OIE (world organization animal health) dapat diterbitkan oleh Pemerintah setempat sesuai standar Internasional.
Selain itu juga telah memperoleh Sertifikat Veteriner dari Ditjen PKH yang merupakan bentuk penjaminan Pemerintah terhadap pemenuhan persyaratan kelayakan dasar dalam sistem jaminan keamanan pangan produk hewan, yang menjadi suatu keharusan bagi setiap unit usaha yang akan mengekspor produk hewannya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Timor-Leste, Domingos Gusmao menyampaikan, penandatangan kerjasama ini adalah tindak lanjut dari kegiatan Impor Risk Analysis (IRA) yang dilakukan oleh Ditjen PKH Timor Leste pada bulan januari 2018 ke Indonesia. “Hasil IRA tersebut kami paparkan ke Dewan Menteri dan disetujui untuk membuka kembali pemasukan (impor) produk peternakan dari Indonesia,” ungkapnya.
Ia tambahkan, sebelumnya Pemerintah Timor Leste telah menutup impor produk unggas dari Indonesia sejak merebaknya penyakit AI di Indonesia pada tahun 2004. Namun saat ini Indonesia dapat membuktikan dengan sistem kompartemen bebas AI yang diterapkan terdapat jaminan keamanan pangan.
“Kita kembali membuka kerja sama di bidang peternakan, semua kerjasama dicantumkan dalam TA dan hal-hal yang tidak tercantum akan dibuat dalam bentuk protocol tersendiri,” ungkap Domingos Gusmao.