Indonesia Targetkan Penggunaan Massal Kendaraan Listrik pada 2030
EV melalui kerangka kebijakan inovatif dan model pembiayaan. Wawasan ini akan sangat penting seiring dengan perluasan infrastruktur mobilitas listrik di Indonesia dan dalam mengatasi tantangan seperti biaya awal EV yang tinggi dan akses terbatas ke pembiayaan bagi konsumen dan bisnis.
Direktur Asia Tenggara RMI, Wini Rizkiningayu, menjelaskan: "Di RMI, misi kami adalah mendukung transisi mobilitas bersih dan energi Indonesia yang akan berdampak signifikan pada kehidupan dan mata pencaharian. Melalui kolaborasi seperti lokakarya hari ini, kami dapat membantu memastikan masa depan yang berkelanjutan dan nol karbon di seluruh sektor energi Indonesia."
Lokakarya ini ditutup dengan komitmen untuk mengembangkan strategi yang jelas guna mempercepat penggunaan EV di Indonesia, dengan fokus pada langkah-langkah nyata yang diidentifikasi selama diskusi.
Strategi ini akan mendukung pertumbuhan ekosistem EV dan berkontribusi pada tujuan yang lebih luas dari Indonesia dalam meningkatkan keamanan energi, mengurangi polusi udara, dan mencapai target dekarbonisasi.
Untuk diketahui, RMI adalah organisasi nirlaba independen yang didirikan pada tahun 1982 sebagai Rocky Mountain Institute, yang mentransformasikan sistem energi global melalui solusi pasar untuk menyesuaikan dengan masa depan yang tidak melebihi ambang batas kenaikan suhu 1,5°C dan mengamankan masa depan yang bersih, sejahtera, dan nol karbon untuk kita semua.
RMI bekerja di geografi paling kritis di dunia dan melibatkan pebisnis, pembuat kebijakan, komunitas, dan LSM untuk mengidentifikasi dan meningkatkan intervensi sistem energi yang akan mengurangi polusi iklim setidaknya 50 persen pada tahun 2030.
RMI memiliki kantor di Basalt dan Boulder, Colorado; Kota New York; Oakland, California; Washington, D.C.; Abuja, Nigeria; dan Beijing.(fri/jpnn)