Indonesia Technology Investment Summit 2024: Solusi Berkelanjutan di Era Digital
jpnn.com, JAKARTA - Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi manusia pada abad ini seiring, meningkatnya suhu global, cuaca yang ekstrem dan dampak buruk lainnya.
Manager dari PT Shanhai Map Lina mengatakan penting bagi kita untuk mencari solusi yang inovatif dan berkelanjutan.
Shanhai Map selaku perusahaan yang memfasilitasi perizinan bagi perusahaan-perusahaan China untuk berinvestasi di Indonesia termasuk bidang teknologi memiliki pendekatan berbasis Teknologi Informasi (IT) untuk melawan perubahan iklim.
Sebab, kata Lina, di era digital teknologi telah membuka peluang baru untuk mengurangi jejak karbon dan mengimplementasikan praktik yang ramah lingkungan.
Salah satu solusi utama yang ditawarkan oleh IT adalah "Green IT" atau Teknologi Hijau.
"Konsep ini mencakup penggunaan teknologi dan strategi IT yang dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan, seperti mengoptimalkan penggunaan energi, meminimalkan limbah elektronik dan mendorong praktik penggunaan sumber daya yang berkelanjutan," papar Lina dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (3/4).
Penerapan energi terbarukan adalah salah satu area di mana IT telah memberikan kontribusi besar dalam melawan perubahan iklim. Dengan menggunakan teknologi seperti analisis data dan Internet of Things (IoT), perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan energi mereka dan beralih ke sumber daya yang terbarukan seperti energi surya dan angin.
Selain itu, teknologi juga memungkinkan pengembangan sistem transportasi cerdas, yang membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengoptimalkan rute dan penggunaan kendaraan.