Indonesia Telah Mengekspor Produk Unggas ke Negara Tetangga
“Indonesia saat ini telah mencapai swasembada daging ayam, telur dan DOC, sehingga siap untuk memenuhi kebutuhan pasar di negara tetangga, seperti Myanmar. Kita berharap antar kedua negara ada perdagangan yang saling menguntungkan,” imbuhnya.
Dia juga menuturkan, selain telur ayam tetas (hatching eggs ), beberapa komoditas unggas dari Indonesia yang siap ditawarkan untuk diekspor ke Myanmar.
Antara lain daging ayam beku, produk ayam olahan, telur konsumsi, Day Old Chick (DOC), ayam hidup (Layer dan Broiler).
“Semua komoditas unggas ini berasal dari unit peternakan unggas yang telah mendapatkan Sertifikat Kompartemen Bebas AI dari Kementerian Pertanian dan untuk komoditas daging ayam beku berasal dari Rumah Potong Hewan Ayam yang memiliki Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV),” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH mengatakan, pemerintah Indonesia bersama pihak-pihak terkait terus memperbaiki strategi mengendalikan dan memberantas penyakit HPAI melalui zona dan kompartemen bebas AI secara bertahap dan terus menerus.
Menurutnya, situasi penyakit HPAI pada unggas Indonesia saat ini sangat terkendali, kejadian HPAI menurun secara signifikan setiap tahun dan hanya bersifat sporadis di daerah tertentu dan dapat dikendalikan dengan cepat.
“Sejauh ini kompartemen bebas AI yang telah disertifikasi sebanyak 77 unit di 9 provinsi, yaitu: Jawa Barat (43), Lampung (13), Jawa Timur (9), Banten (3), Jawa Tengah (3), Bali (2), NTT (2), DI Yogyakarta (1), dan Kalimantan Barat (1),” pungkasnya. (adv/jpnn)