Indonesia Tetap Favorit Investor
Positifnya Indonesia di mata investor Jepang ini tecermin dari tren naiknya investasi Jepang di Indonesian dari USD 700an juta pada 2010 menjadi USD 4,7 miliar pada 2013 lalu. Jepang pun kini menjadi investor asing terbesar di Indonesia, menggeser Singapura. Investasi Jepang selalu dinilai penting karena biasanya masuk ke sektor manufaktur yang memberi multiplier effect besar bagi perekonomian.
Faktor ke tiga, kata Edimon adalah berlarut-larutnya ketegangan politik di Thailand. Menurut dia, selama ini Thailand adalah kompetitor utama Indonesia dalam memperebutkan investor yang ingin masuk ke pasar ASEAN.
"Karena di sana (Thailand, Red) terus bergejolak, investor pun mengalihkan investasinya ke Indonesia. Karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk menjaga situasi kondusif selama Pemilu tahun ini," ujarnya.
Faktor keempat, lanjut dia, adalah kisruh politik antara Ukraina dan Rusia. Menurut dia, kisruh tersebut membuat hubungan Rusia dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) memanas. Hal itu diyakini akan berdampak juga pada hubungan ekonomi Rusia.
"Jadi, ada potensi investor Rusia akan mengalihkan investasinya dari negara maju ke emerging markets, salah satunya tentu Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, Indonesia memiliki berbagai syarat untuk menjadi favorit investor, yakni potensi pertumbuhan pasar domestik, upah buruh yang relatif murah, tingginya konsumsi domestik, ketersediaan sumber daya alam, serta pengembangan klaster industri. "Tidak ada negara lain yang potensinya melebihi Indonesia," ujarnya. (owi)