Indonesia Waspada Risiko AS dan Korut
Hal itu seiring dengan terbatasnya dampak kenaikan suku bunga acuan The Fed dan peningkatan harga komoditas global sejak kuartal keempat 2016.
Dari sisi domestik, dinamika rupiah ditopang sentimen positif mengenai optimisme perekonomian.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad menegaskan, likuiditas perbankan saat ini cukup kuat.
Itulah penguatan imbas dari program tax amnesty. Dia menambahkan bahwa konsolidasi perbankan sejak 2016 hingga awal 2017 mulai menunjukkan kondisi stabil.
Artinya, ekspansi bisnis bisa segera dilakukan. ’’Kami masih optimistis target kredit perbankan 9–12 persen itu bisa tercapai tahun ini,’’ tuturnya. (ken/c14/sof)