Indra Charismiadji: Program Digitalisasi Sekolah Kok Malah jadi Proyek Pengadaan Laptop
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Praktisi Pendidikan abad 21 Indra Charismiadji mengkritisi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang tahun depan akan melaksanakan program digitalisasi sekolah.
Menurut dia, ada yang salah penafsiran dalam program tersebut. Sebab, Kemendikbud justru memprioritaskan pengadaan laptop untuk dibagi-bagikan ke daerah 3T.
"Program digitalisasi sekolah sih bagus ya. Memang sudah saatnya ke arah sana cuma kok sempit sekali cara berpikir pemerintah. Masa yang dipikirkan bagi-bagi laptop dengan anggaran Rp 3 triliun, amazing," kata Indra yang dihubungi JPNN.com, Sabtu (14/11).
Jika hanya program bagi-bagi laptop, lanjutnya, itu tidak bisa disebut sebagai digitalisasi sekolah. Apalagi yang dibeli ini dilengkapi dengan Google Chromebook. Kebetulan juga, tuturnya, Google invest besar di GoJek.
Jadi kata Indra, jangan salah bila banyak yang apriori dengan kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim ini. Karena latar belakangnya pengusaha, semua kebijakan juga dikaitkan dengan proyek.
"Lah kan emang iya. Mulai Program Organisasi Penggerak, bagi-bagi kuota, digitalisasi sekolah, dan akan menyusul lagi program-program lainnya," cetusnya.
Menurutnya, digitalisasi sekolah harusnya meliputi infrastruktur, infostruktur, dan infokultur. Infrastruktur ini mulai dari gawainya apa, internet aksesnya bagaimana, listriknya bagaimana.
"Jadi jangan sampai sekolah dikasih komputer tetapi listriknya tidak ada. Mau dicolokin di mana dan ini yang saya temukan di lapangan," ujarnya.