Industri Fashion Muslim Perkuat Destination Brand Indonesia
"Tapi sebaliknya. Ini menjadi peluang bisnis yang luar biasa yang kalau tidak kita tangkap kita hanya akan menjadi pasar," kata Esthy.
Untuk itu ia mendorong para fashion designer, khususnya modest fashion, untuk dapat memaksimalkan konten-konten lokal yang dimiliki Indonesia. Seperti diketahui, nature and cultural resouces di Indonesia masuk ke dalam urutan 20 besar dunia.
"Harus memasukkan konten lokal. Karena itu memang menjadi ciri kita. Baik tentun, batik, atau kita punta mutiara dan batu-batuan, semua itu bisa menjadi kombinasi," ujarnya.
Ia pun mengajak para asoasiasi, kementerian/lembaga lain untuk dapat bersama-sama mencapai hal tersebut dengan berbagai kegiatan.
"Kita di pariwisata sangat memanfaatkan ini untuk menjadi daya tarik untuk wisatawan. Sehingga destination brand kita menjadi lebih kaya, sebagai kiblat fashion muslim dunia," ujar Esthy.
Project Director IMFW 2017, Jeny Tjahyawati mengatakan, perkembangan fashion yang sangat pesat belakangan ini menjadi daya tarik tersendiri khususnya pada modest fashion yang memberikan inspirasi fashion kepada para pecinta mode secara global.
"Daya tarik ini bisa saling bersinergi mengingat fashion dapat menjadi bagian menarik yang dapat ditawarkan ke sektor lain, yakni industri pariwisata," ujar Jeny.
Sehingga keduanya bisa saling berkolaborasi untyuk mempromosikan Indonesia dan memperlihatkan potensi fashion Indonesia yang pada akhirnya turut mendongkrak kunjungan wisatawan.
Ia pun mengakui bahwa konten lokal akan menjadi pembeda dan kekuatan utama yang dapat menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia.