Ingat, Belgia! Panama Adalah Tim yang Menyingkirkan AS
jpnn.com, SOCHI - Bayang-bayang kejutan menghantui laga Belgia vs Panama dalam matchday 1 Grup G Piala Dunia 2018 di Fisht Stadium, Senin (18/6) mulai pukul 22.00 WIB.
Kejutan bisa datang dari Panama, tim debutan Piala Dunia 2018. Ini berkaca dari aksi Islandia yang menahan Argentina 1-1 di Grup D, Sabtu (16/6) kemarin. "Di Piala Dunia ini, tak ada yang tahu siapa mereka (Panama), begitu juga kami. Itu bakal membuat langkah pertama kami takkan mudah,'' ucap winger Belgia Dries Mertens, dikutip di situs resmi Federasi Sepak Bola Belgia (KBVB).
Mertens bisa berpijak dari histori De Rode Duivels. Sejak era modern Piala Dunia, cuma tiga kali Belgia pernah dihadapkan dengan negara-negara debutan. Hanya sekali mereka takluk, dan itu terjadi pada matchday terakhir fase grup Piala Dunia 1998. Kala itu Belgia tumbang 0-1 di tangan debutan Arab Saudi.
Dua pengalaman lain berhadapan dengan negara debutan Piala Dunia terjadi saat dekade 1970-1980-an. Dan dua pengalaman itu dijalani dengan sukses. Menghajar El Salvador sebagai debutan Piala Dunia 1970 dengan tiga gol tanpa balas, dan Irak yang jadi anak baru dalam Piala Dunia 1986 pun ditekuk 1-2.
''Ini Piala Dunia, yang semua tim bisa mengejutkan, mereka punya sesuatu yang menjadi kekuatan meruntuhkan negara-negara dominan seperti kami. Lihat Islandia dan kami harap saat melawan Panama kami memainkan permainan kami sendiri, bukan didikte lawan,'' kata pemain Napoli itu.
Dengan nama-nama pemain yang tak terdeteksi radar, Panama seperti negara-negara dari Amerika Tengah punya kekuatan dari movement cepat yang dipadu dengan penguasaan bolanya di area defense lawan.
Selain itu, Roman Torres dkk punya kelebihan dari kekuatan fisiknya, itu yang akan jadi momok bek-bek Belgia seperti Jan Veetonghen, Toby Alderweireld atau Thomas Vermaelen. Mereka bek-bek rapuh.
Alasan itu pula yang jadi alasan KBVB mengagendakan laga uji coba lawan Kosta Rika, 12 Juni. Hasilnya, Tycos – julukan Kosta Rika – mampu mereka libas dengan skor cukup telak, 1-4! Tapi, Roberto Martinez sebagai juru racik taktik Belgia memilih merendah dengan potensi anak asuhnya langsung meledak di depan Panama.