Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ingat Kasus Kapolri era Gus Dur? Jokowi juga Bisa Tumbang

Minggu, 22 Februari 2015 – 11:32 WIB
Ingat Kasus Kapolri era Gus Dur? Jokowi juga Bisa Tumbang - JPNN.COM
Neta S Pane. Foto: ist

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mengingatkan, Presiden Joko Widodo tidak boleh  main-main dalam menangani suksesi kepemimpinan di Polri. Sebab, Indonesia pernah punya sejarah kelam bahwa seorang presiden pernah jatuh dari kekuasaannya akibat proses pergantian Kapolri yang menimbulkan kontroversial.

"Saat itu, Presiden Gur Dur yang memang sudah didera banyak masalah dengan lawan-lawan politiknya, mengganti Kapolri Bimantoro kepada Chairuddin Ismail hingga menjadi pemicu dan membuatnya jatuh dari kekuasaan," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Minggu (22/2).

Dijelaskan Neta, saat itu Gus Dur memecat Bimantoro tanpa persetujuan DPR. Kemudian, kata dia, Gus Dur dipanggil DPR, tapi mangkir. Saat itu Gus Dur mengatakan, DPR kerap memanggilnya dengan sewenang-wenang. Malamnya Gus Dur mengeluarkan dekrit pembubaran DPR. Ini makin memperuncing hubungannya dengan DPR dan MPR. "Hingga akhirnya sidang pemakzulan dipercepat seminggu oleh MPR, dan Gus Dur pun jatuh dari kursi kepresidenan," papar Neta.

IPW menilai proses pergantian Kapolri Bimantoro lah yang menjadi penyebab jatuhnya Presiden Gus Dur dari kursi kekuasaannya. Nah, kata dia, jika tidak cermat, bukan mustahil Presiden Jokowi akan mengalami nasib yang sama. Sebab, calon Kapolri Budi Gunawan (BG) adalah figur yang dijagokan atau diusulkan Jokowi ke DPR dan DPR mendukungnya secara penuh. Akibat BG dijadikan tersangka oleh KPK, Jokowi menunda pelantikannya, dengan alasan menunggu hasil prapradilan BG atas KPK. 

"Tapi begitu memenangkan prapradilan, BG bukannya dilantik, Jokowi malah mengganti calon Kapolri dengan Badroddin Haiti," ungkapnya.

Sikap Jokowi ini bisa dinilainya melecehkan dan mempermainkan DPR maupun konstitusi. Akibat sikap Jokowi ini, kata dia, soliditas DPR yang sempat terbangun dalam mendukung pencalonan BG bisa kembali terpecah.

Bukan mustahil Koalisi Merah Putih (KMP) pimpinan Prabowo Subianto menolak sikap nyeleneh Jokowi ini. Bukan mustahil pula Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pimpinan PDIP marah dengan Jokowi hingga presiden ketujuh itu "dikeroyok" di parlemen.

JIka itu yang terjadi pemakzulan terhadap Jokowi tinggal tunggu waktu dan Jokowi bisa ditumbangkan akibat "bermain-main" dalam mengurus suksesi kepemimpinan di Polri.

JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mengingatkan, Presiden Joko Widodo tidak boleh  main-main dalam menangani suksesi kepemimpinan di Polri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close