Ingat, Nutrisi Psikologis bagi Anak Itu Penting
jpnn.com - APA yang bisa dilakukan orang tua untuk menyelamatkan anak mereka dari depresi hingga berujung pada tindakan-tindakan impulsif, seperti bunuh diri?
Psikolog klinis dan forensik Kasandra Putranto berbicara tentang fenomena depresi di Indonesia. Sebab, bunuh diri merupakan masalah kompleks yang tidak hanya disebabkan pemicu tunggal. Depresi berperan besar mendorong tindakan bunuh diri.
Data riset kesehatan pada 2000 menyatakan depresi sebagai pembunuh nomor empat di Indonesia.
Pada 2010, pergerakannya naik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6–1,8 tiap 100 ribu penduduk dengan kecenderungan terjadi pada usia yang semakin muda. Bila tidak dilakukan antisipasi terhadap fenomena tersebut, bukan tidak mungkin pada 2020 depresi naik jadi pembunuh nomor dua terbanyak.
Usia depresi yang makin muda harus menjadi perhatian khusus. Penyebab depresi bermacam-macam, bisa karena faktor ekonomi, penyakit, keluarga, atau cinta. Pada kasus remaja bunuh diri, mana yang jadi faktor penyebabnya?
’’Itu perlu pembuktian lebih lanjut. Pelajarannya, bagaimana mendeteksi adanya gelagat depresi sehingga bisa dihindarkan dari bunuh diri,’’ papar perempuan asal Jakarta yang sudah 24 tahun menjadi psikolog tersebut.
Bisa jadi, anak memiliki perasaan terabaikan. Anak merasa tidak disayang keluarga dan lingkungan. ’’Bedakan dengan fakta bahwa mereka memang tidak mendapat perhatian,’’ ujarnya.
Dalam masa tumbuh kembang anak, orang tua harus terlibat aktif. Ikut bermain, ikut belajar, menonton televisi bareng, dan mengobrol dengan anak.