Ingat! Pesan Mendikbud Anak Jangan Diantar Tukang Ojek, Sebab...
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak ayah dan ibu yang memiliki anak untuk mengantarkan sang buah hati saat hari pertama sekolah. Ya, itu adalah ajakan Anies jelang tahun pelajaran baru yang akan dimulai Juli mendatang.
Anies pun mencanangkan “Gerakan Mengantarkan Anak ke Sekolah”. Menurutnya itu adalah gerakan untuk mengajak orang tua mengambil peran sebagai rekan (partner) terbaik bersama guru di sekolah.
“Kami berharap pada hari pertama sekolah, bukan hanya diantar ibu atau tukang ojek atau becak, tetapi hadir juga ayahnya,” ujar Anies, Kamis (28/5).
Lanjutnya, ketika ayah dan ibu mengantarkan anak ke sekolah, kemudian menitipkannya kepada para guru, sekolah akan merasa kehadiran orang tua menjadi semangat baru untuk bermitra bersama-sama dalam mendidik anak. “Kami ingin membangun suasana baru, berpartner dengan orang tua,” katanya.
Bermitra antara guru dan orang tua merupakan hal penting. Apalagi, lanjut Anies, orang tua adalah pendidik pertama karena berada di lingkungan terdekat dengan anak, yaitu rumah. Sayangnya, meski kedudukannya penting dan pertama, dalam hal mendidik, orang tua menjadi pihak yang sering kali tidak tersiapkan.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi sebuah direktorat baru.
Direktorat ini secara khusus menjangkau partner yang sering kali dalam dunia pendidikan dipandang semata-mata sebagai “sisi lain”, yaitu orang tua.
“Para pendidik PAUD pasti merasakan benar pentingnya membangun kemitraan bersama orang tua. Di usia anak yang masih dini, pendidik yang paling mewarnai mereka adalah orang tua dan pendidik PAUD. Karena itu, kita harus pastikan bahwa para orang tua adalah pendidik yang paling baik,” terangnya.