Ingatkan BI Tak Bertindak Amatiran Tangani Inflasi
jpnn.com - JAKARTA - Komisi XI DPR yang membidangi keuangan dan perbankan meminta Bank Indonesia proaktif menjaga laju inflasi. Sebab, selama ini BI dianggap tidak pernah secara memadai menangani laju inflasi dengan instrumen yang dimiliki bank sentral itu.
Hal itu mengemuka dalam rapat kerja Komisi XI DPR dengan Bank Indonesia, Senin (8/6). Dalam raker itu, anggota Komisi XI DPR, M Misbakhun menyatakan, BI harus benar-benar mampu menjadi penanggung jawab dan penjaga stabilitas inflasi.
Namun, Misbakhun justru menganggap BI tak bekerja sebagaimana mestinya. “Manajemen pengendalian inflasi yang dilakukan oleh BI sebagai penanggung jawab dan pejaga stabilitas inflasi masih sangat amatiran. Padahal inflasi punya dampak yang luar biasa pada sistem ekonomi,” katanya.
Misbakhun meyakini suku bunga acuan dari BI atau yang dikenal dengan sebutan BI rate tidak akan bisa turun jika inflasi masih tinggi. Jika BI rate masih tinggi, lanjutnya, maka cost of fund atau biaya yang dikeluarkan bank untuk menghimpun dana dari berbagai sumber ikut tinggi. “Akibatnya sektor riil kita jadi mahal,” lanjutnya.
Sementara mengenai nilai tukar Rupiah yang terus anjlok terhadap terhadap Dolar AS (USD), Misbakhun juga menanyakan keseriusan BI sebagai penjaga stabilitas kurs. Sebab, selama ini yang dianggap sebagai penyebab turunnya kurs Rupiah adalah kondisi global.
Menurut Misbakhun, harusnya BI bisa memprediksikan fluktuasi kurs Rupiah. Dengan demikian, katanya, antisipasi pun bisa disiapkan.
Hal itu penting agar BI tidak dituding memanen keuntungan dari kenaikan kurs USD. Karenanya Misbakhun juga mempertanyakan keseruisan BI dalam mengendalikan stabilitas kurs Rupiah.