Ingin Inovasi, Kepala Daerah Takut Dikriminalisasi
Kamis, 29 April 2010 – 22:42 WIB
Contoh konkrit lain, tatkala ada jalan rusak berat, kepala daerah takut untuk segera memperbaikinya karena prosedur pengerjaaan harus dilakukan mulai dari perencanaan. Hal itu jelas memerlukan waktu lama, sedang masyarakat membutuhkan jalan itu. "Apakah akan menunggu tender dulu? Ditunggu tender, nanti dibilang salah pula (kepala daerah dianggap tidak tanggap terhadap kondisi jalan, red)," ungkapnya.
Karenanya, untuk menumbuhkan daya inovasi yang tinggi di daerah, Gamawan menggulirkan ide agar kepala daerah diberi kewenangan diskresi. Yakni, kepala dearah bisa langsung memutuskan sesuatu, tanpa terlalu terikat dengan ketentuan-ketentuan yang kaku. "Hal ini yang perlu diatur, hal-hal apa saja yang bisa didiskresikan" ujarnya.