Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ingkung Ayam Jantan, Mandi Kembang, dan Doa Agar Cicilan Mobil Lancar

Kamis, 28 Februari 2019 – 05:36 WIB
Ingkung Ayam Jantan, Mandi Kembang, dan Doa Agar Cicilan Mobil Lancar - JPNN.COM
Warga Plumbungan, Putat, Patuk, Gunungkidul menyiapkan menu utama nasi lauk ayam ingkung di rumah Ranto Wiyanto Sabtu (23/2). Foto: Gunawan/Radar Jogja

Saat Sumino hilir mudik menyambangi rumah-rumah penduduk, ibu-ibu tampak sibuk menyiapkan menu tasyakuran. Pemilik rumah juga minta tolong kepada pemuka agama untuk menyembelih tiga ekor ayam kampung jantan. “Karena yang diundang banyak,” ucap Ranto siang itu.

Warga lain, rata-rata berusia muda, sibuk mencari daun jati. Daun selebar kurang lebih 50 cm dipilih. Sebagai ajang nasi kenduri. Tradisi serupa di daerah lain ada yang menggunakan besek (semacam wadah dari anyaman bambu).

Namun warga Plumbungan terbiasa dengan daun jati. Mereka percaya hidangan di atas daun jati terasa lebih nikmat.

Tak sulit bagi mereka mencari daun jati. Terlebih saat musim hujan seperti sekarang. “Kalau musim kemarau harus cari (daun jati, Red) di pinggir sungai,” ungkap Sumino usai menyambangi rumah-rumah tetangga Ranto.

Waktu terus bergulir. Temaram mulai datang. Suara azan Magrib sudah selesai berkumandang. Warga Plumbungan berdatangan di rumah Ranto. “Iki juara mobile (ini juara mobilnya),” kata Kasman, warga yang datang paling awal.

Di belakang Kasman belasan warga lain datang berbondong-bondong. Seolah kompak mereka hadir mengenakan sarung dan baju koko. Lengkap dengan peci atau kopiah. Saat itu Ranto telah menunggu tamu-tamunya di depan rumah.

Satu per satu disalaminya. Sambil dipersilakan masuk dan duduk di ruangan yang telah disiapkan. Tanpa dikomando seluruh tamu duduk bersila. Mengitari ruangan. Hingga menu pembuka dihidangkan. Berupa teh manis panas dan camilan.

Di dalam ruangan kumpul sudah siap Yunus Suwardi. Mewakili tuan rumah. Pemuka agama Dusun Plumbungan itu lantas mempersilakan para tamu menikmati hidangan. Suasana akrab begitu terasa. Sambil bergurau, beberapa di antara mereka memperbincangkan mobil baru milik Ranto.

Tradisi syukuran setelah membeli alat transportasi sudah tergolong turun-temurun di Gunungkidul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News