Ini Alasan Golkar Merasa Paling Berhak Dapat Kursi Ketua MPR
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan saat ini ketua umumnya, Airlangga Hartarto sedang melakukan lobi-lobi politik untuk memastikan kursi ketua MPR jatuh ke kader beringin.
Lodewijk mengatakan, partai-partai lain yang turut menginginkan posisi tersebut diharapkan bisa legawa melepas jabatan itu. Pasalnya, menurut Lodewijk, Golkar adalah partai dengan suara terbanyak nomor dua di Pemilu 2019.
“Pada dasarnya mereka pada ingin (jabatan Ketua MPR, Red), tetapi secara posisi dan kesantunan berpolitik, (jabatan, Red) itu punya Partai Golkar,” katanya.
Lodewijk juga mengatakan bahwa partai-partai lain di luar koalisi Joko Widodo-Ma’ruf Amin tidak mengincar posisi Ketua MPR. “Karena yang menang Jokowi, ya seharusnya (yang berahak atas kursi Ketua MPR, Red) adalah koalisi kami,” ungkapnya.
BACA JUGA: Golkar Ngebet Jabatan Ketua MPR, Siapakah Jagonya?
Bila dilihat dari hitung-hitungan, Golkar memang layak mendapatkan jatah ketua MPR. Sebab PDIP yang notabene mendulang suara terbanyak kemungkinan besar mendapatkan jatah Ketua DPR. Golkar sebagai partai dengan suara terbanyak berikutnya sudah sewajarnya mendapatkan jatah itu.
“Kalau liat kami dari 16 partai peserta pemilu, Golkar pemenang kursi kedua terbesar. Kalau dilihat di koalisi Jokowi kami juga di bawah PDIP, artinya secara hitung-hitungan harusnya Golkar,” pungkasnya.
Sekadar informasi, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan bahwa partainya layak mendapat jatah kursi pimpinan DPR dan MPR.