Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Alasan Kendaraan Keluaran Terbaru Harus Tetap Gunakan BBM Beroktan Tinggi

Senin, 30 Agustus 2021 – 23:47 WIB
Ini Alasan Kendaraan Keluaran Terbaru Harus Tetap Gunakan BBM Beroktan Tinggi - JPNN.COM
Dispenser bahan bakar minyak di SPBU yang menyediakan Pertalite, Pertamax dan Premium. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Kendaraan keluaran terbaru yang sudah menerapkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, tetap diharuskan memakai bahan bakar minyak (BBM) beroktan tinggi, seperti Pertamax series.

Pakar motor bakar Institut Teknologi Bandung (ITB), Iman Kartolaksono Reksowardojo mengatakan AI tidak bisa mencegah kerugian jika kendaraan dipaksa memakai BBM beroktan rendah.

“Programming yang dilengkapi AI memang bisa beradaptasi supaya tidak merusak mesin. Tetapi, tetap saja ada batasnya. Jika terus-menerus memakai BBM beroktan rendah maka tetap merugikan. Karena kosekuensinya adalah penurunan kinerja dan penurunan efiesiensi. Selain itu, emisi juga memburuk,” kata Iman.

Untuk itulah Iman menyarankan, agar kendaraan yang dilengkapi dengan AI tetap harus mengonsumsi BBM RON tinggi.

“BBM dengan oktan tinggi berdampak positif terhadap kendaraan bermotor. Tidak hanya bagi kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi AI, namun juga kendaraan lain,” kata dia.

Ketua Ikatan Ahli Bahan Bakar Indonesia (IABI) ini menambahkan, kendaraan yang diisi dengan Pertamax series akan tahan terhadap temperatur dan tekanan tinggi.

Sehingga campuran bahan bakar dan udara tidak akan menyala dengan sendiri pada waktu langkah tekan.

Dengan begitu, pembakaran hanya berasal dari api busi. Bukan karena temperatur dan tekanan yang tinggi yang berasal bukan dari busi.

Kendaraan keluaran terbaru yang sudah menerapkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, tetap diharuskan memakai bahan bakar minyak (BBM) beroktan tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close