Ini Alasan Lurah Lebih Baik Dijabat Perempuan
jpnn.com - BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi rencanakan posisi lurah dijabat kaum hawa. Menurut Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi Roro Yoewati, rencana ini diusulkan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Wali kota, kata Roro mempunyai pertimbangan, menempatkan perempuan menjabat sebagai lurah karena mempunyai naluri ke-ibu-an, sehingga diyakini dapat memberikan contoh kepada masyarakat. Mampu menghadapi persoalan yang memicu konflik sosial, pengambilan kebijakan, dan siap bertanggung jawab dengan kebijakan yang dikeluarkan.
“Tapi untuk merealisasikannya dibutuhkan waktu minimal 3 tahun. Saat ini mulai kaderisasi menjadi lurah,” ujar Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi, Roro Yoewati seperti dilansir GoBekasi (JPNN Grup), Minggu (14/9).
Dijelaskan Roro, kaderisasi dilakukan lantaran tes yang dilakukan langsung oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi beberapa waktu lalu tak sesuai harapan.
“Karena itu, mulai sekarang BKD melakukan pemantauan terhadap pegawai yang memiliki pangkat golongan III B yang masih menjadi staf biasa. Pemantauan dilakukan berdasarkan Peraturan Wali Kota nomor 2 tahun 2012 tentang kinerja pegawai. Laporannya sudah ada, dan itu dijadikan tolak ukur,” terangnya.
Lebih jauh kata Roro, kaderisasi pegawai hingga bisa menjadi lurah minimal membutuhkan waktu 3-4 tahun. Karena pegawai tersebut butuh promosi sesuai dengan pangkat dan jabatannya. Dari pegawai golongan III B, dipromosikan ke pejabat eselon IV B atau menjadi Kepala Seksi. Setelah menjadi kepala seksi, dipromosikan menjadi sekretaris kelurahan.
“Kemudian, sekretaris tersebut baru dapat dipromosikan menjadi lurah, hingga akhirnya naik pangkat menjadi pegawai golongan III C atau eselon IV A. Paling lambat 2018, posisi lurah bisa dijabat perempuan,” tandasnya.(joy)