Ini Alasan Pria Palsukan Orgasme
jpnn.com - SELAMA ini wanita lebih sering memalsukan orgasme, misalnya dengan pura-pura mengerang atau mendesah. Sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat membuktikan bahwa memalsukan orgasme juga dilakukan oleh para pria. Apa sebabnya?
Orgasme adalah sensasi fisik dan emosional yang terjadi di puncak kenikmatan saat berhubungan intim. Orgasme berupa gerakan yang mendadak, kontraksi dan disertai dengan adanya gelombang gairah seksual.
"Pria cenderung memalsukan orgasme dengan alasan yang sama dengan wanita, yaitu untuk membangun ego pasangan mereka. Selain itu, pria juga tidak ingin menyakiti perasaan pasangan mereka," kata Debby Herbenick, dari The Center for Sexual Health Promotion, Indiana University, AS, seperti dilansir laman NBC News, Minggu (27/10).
Dari hasil survei ditemukan adanya alasan lain yang mengejutkan mengapa para pria memalsukan orgasme, yaitu karena mereka ingin segera tidur dan ingin cepat-cepat mengakhiri momen bercinta.
Survei yang dilakukan pada lebih dari 1.000 pria AS ini juga menemukan bahwa pria yang mengalami perceraian 67 persen lebih mungkin untuk memalsukan orgasme daripada pria lajang. Menurut sebuah survei lain yang juga dilakukan pada lebih dari 1.000 pria AS, 22 persen dari seluruh responden tersebut mengaku pernah memalsukan orgasme.
Temuan-temuan ini konsisten dengan studi seks kesehatan sebelumnya di mana beberapa peneliti telah menemukan bahwa pria rupanya sering melakukan pemalsuan orgasme. Menurut Dr Seth Meyers, seorang psikolog di Los Angeles, beberapa pria yang memalsukan orgasme dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan kronis yang malu mereka akui.
"Alasan utama pria memalsukan orgasme sebenarnya adalah untuk menghindari pembicaraan tentang semua persoalan seks. Yang utama, mereka takut tidak bisa orgasme dan tidak mau membicarakan hal tersebut. Sebab mereka pikir ini akan menimbulkan kecemasan pada pasangan mereka dan mengundang diskusi tak berujung," kata Meyers.
Dilanjutkan oleh Meyers, sifat dasar pria adalah lebih suka menghindari masalah daripada menghadapinya secara langsung. Ini mungkin menjelaskan mengapa pria yang bercerai juga lebih sering melakukan pemalsuan orgasme.