Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Analisis Mengapa Corona Tidak Masuk ke Indonesia

Sabtu, 29 Februari 2020 – 12:51 WIB
Ini Analisis Mengapa Corona Tidak Masuk ke Indonesia - JPNN.COM
Seorang dokter memeragakan cara melindungi diri dari papara virus Corona Foto: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Hermawan Saputra memberikan analisisnya mengapa virus Corona tidak masuk ke Tanah Air. Salah satunya karena perbedaan ras dengan negara-negara yang masif terpapar corona.

"Karena kita ini tergolong dalam rumpun ras Melayu, maka reseptornya dianggap berbeda," kata Hermawan dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2).

Sejauh ini, kata Hermawan, Italia, Irak, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia terdapat kasus Corona di negaranya. Untuk Korea tergolong memiliki geografis yang berdekatan. Sementara Singapura dan Malaysia juga punya ras yang sama dengan Indonesia yaitu Melayu.

Meski begitu, menurut dia, Indonesia punya kelebihan tersendiri sehingga mampu menangkal virus tersebut. Dia menilai Indonesia punya banyak tenaga kesehatan yang dianggap dapat melakukan deteksi dini virus corona.

"Kita juga punya tenaga surveilance tersebar di seluruh Indonesia. Artinya human resource cukup melakukan early detection," kata Hermawan.

Di sisi lain, Hermawan juga menduga ada tiga teori yang membuat Indonesia tidak mendeteksi adanya virus corona. Pertama, laporan penderita corona terlapor di bawah tetapi tidak sampai di pusat.

"Kedua apakah failure detetection? Ketiga apakah ada dismatch antara standar WHO dengan program di Indonesia," kata Hermawan. (tan/jpnn)

Indonesia ini tergolong dalam rumpun ras Melayu, maka reseptornya dianggap berbeda. Indonesia punya kelebihan tersendiri sehingga mampu menangkal virus tersebut.

Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News