Ini Cara Kemang Village Mencegah Banjir
jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Upaya mencegah terjadinya banjir bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi diperlukan keterlibatan semua pihak.
Salah satunya adalah pengembang atau pihak swasta dengan membangun kawasan yang dikelolanya dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan.
"Di Kemang Village kami memiliki kolam retensi yang berperan penting untuk mencegah banjir dan juga berfungsi sebagai sumber air dalam pengembangan yang terintegrasi," kata CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/8).
Di bagian bawah Kemang Village terdapat kolam retensi dengan kapasitas 100.000 m3 dan berfungsi untuk mengumpulkan air hujan serta air limpasan dari area sekitar Kemang.
Kolam retensi ini memiliki peran vital dalam mencegah banjir dan juga sumber air.
"Instalasi pengolahan air di Kemang Village memproses dan memproduksi air minum, sedangkan instalasi pengolahan air limbah mengelola air limpasan untuk memproduksi air yang tidak bisa diminum untuk digunakan kembali," ujarnya.
Ditambahkannya saat ini, 99% kebutuhan air di Kemang Village didapatkan dari sumber air alternatif, yang mana 63% berasal dari pengumpulan air hujan dan air limpasan dari kolam retensi, dan 36% dari hasil pengolahan air limbah. Hanya 1% pasokan air berasal dari sumber air kota.
Selain itu, Kemang Village telah secara signifikan meningkatkan efisiensi daur ulang air limbahnya dalam tiga tahun terakhir. Pada 2021, Kemang Village telah mengolah 99% air limbahnya (hanya 1% air limbah yang dibuang), naik dari 68% di tahun 2019.