Ini Daftar Kegagalan SBY Dalam Hal Diplomasi Internasional Versi LSM
jpnn.com - JAKARTA - Selama 10 tahun memerintah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membawa Indonesia aktif dalam berbagai forum internasional. Namun, semua upaya itu dinilai gagal membawa manfaat bagi kepentingan nasional.
Indonesia Civil Society Forum on Foreign Policy (ICFP - Forum Masyarakat Sipil Indonesia untuk Kebijakan Luar Negeri) menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gagal menggunakan diplomasi luar negeri untuk kepentingan nasional. Padahal, 10 tahun belakangan Indonesia sangat aktif terlibat dalam berbagai forum internasional.
"Indonesia sangat aktif di G20, APEC, WTO, maupun ASEAN. Namun keterlibatan tersebut masih belum mampu memenangkaan kepentingan nasional," kata aktivis ICFP, Khoirun Nikmah dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (12/10).
ICFP menemukan 10 rapor merah pemerintahan SBY dalam hal diplomasi luar negeri. Mulai dari sisi kerjasama ekonomi, politik sampai penegakan hukum dan HAM dianggap justru merugikan Indonesia.
Nikmah mengatakan, kegagalan demi kegagalan yang ada memperlihaatkan bahwa klaim keberhasilan SBY selama ini semu dan tidak mendasar. Kebanggan SBY sebagai pemimpin dan tuan rumah berbagai forum internasional seperti Bali Democracy Forum, yang rutin digelar sejak 2008, tak lebih dari upaya pencitraan.
"Forum demokrasi di Bali itu ironis karena digelar pada saat demokrasi di Indonesia berada dalam ancaman setelah UU Pilkada mengakhiri era pilkada langsung yang demokratis," pungkasnya.
Sekadar diketahui, ICFP terdiri dari berbagai organisasi seperti INFID, IGJ, WALHI, PWYP, WVI, PATTIRO, Migrant Care, ASPPUK, Koalisi Perempuan Indonesia dan Bina Desa. (dil/jpnn)
Berikut 10 rapor merah kebijakan politik luar negeri SBY versi koalisi ICFP: