Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ini Dia Penyebab NTB Masuk Zona Merah

Jumat, 25 Desember 2015 – 14:03 WIB
Ini Dia Penyebab NTB Masuk Zona Merah - JPNN.COM
Kepala Dinas Kesehatan NTB, Eka Junaidi. FOTO: Lombok Pos/JPNN.com

jpnn.com - MATARAM – Berada di zona merah untuk penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) jelas menjadi momok tersendiri bagi Provinsi NTB. Dinas Kesehatan (Dikes) NTB mengakui, kerja keras yang dilakukan selama bertahun-tahun agar bisa keluar dari zona tersebut belum berbuah hasil yang diharapkan.

“Pada prinsipnya, memang dari perilaku hidup sehat di NTB masih rendah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan NTB, Eka Junaidi seperti dilansir Harian Lombok Pos (Grup JPNN.com).

Eka menyebut, ada tiga perilaku masyarakat NTB yang sulit diubah. Hal itu yang membuat  NTB tetap mendapat poin minus dalam penilaian PHBS. Tiga indikator PHBS yang dimaksud adalah perilaku merokok yang masih tinggi, buang air besar sembarangan serta mencuci tangan dengan sabun yang masih rendah.

Eka menyoroti kabupaten yang menyumbang PHBS paling rendah dibandingkan kota yang sudah relatif baik. “Kalau di perkotaan sebenarnya sudah mulai ada peningkatan dan kesadaran masyarakat. Yang susah itu, di wilayah-wilayah pelosok,” jelasnya.

Diantara ketiga indikator tadi, lanjut Eka, perilaku merokok di sembarang tempat menjadi penyebab utama NTB berada di zona merah untuk PHBS. Padahal, peraturan daerah (perda) tentang larangan merokok di tempat umum dan peraturan gubernur tentang kawasan tanpa rokok (KTR) sendiri sudah disahkan.

Namun, Eka harus mengakui bahwa perda itu pun masih seperti macan di atas kertas. Regulasi yang disusun kenyataannya masih belum efektif berjalan. Jumlah pelanggaran terhadap perda itu terlihat kasat mata. “Memang perda rokok belum efektif. Ini perlu ditingkatkan lagi penerapannya,” jelas Eka

Kedepannya, diharapkan ada kesadaran bersama untuk mengatasi perilaku merokok tersebut. “Kita juga akan koordinasi dengan Satpol PP untuk mengawal perda ini. Ini tupoksi Satpol PP. Jangan sampai perda ini diremehkan,” kata Eka.

Meski begitu, dirinya mengklaim terdapat keberhasilan yang sudah dilakukan dalam meningkatkan PHBS yaitu kesadaran ibu melahirkan untuk tidak di dukun sudah tinggi.

MATARAM – Berada di zona merah untuk penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) jelas menjadi momok tersendiri bagi Provinsi NTB. Dinas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close