Ini Imbauan Mahfud untuk WNI di Timur Tengah
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengimbau agar WNI yang ada Timur Tengah berhati-hati menyusul ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran pasca terbunuhnya komandan Pasukan Quds, sayap Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani, Jumat lalu.
Apakah WNI akan dipulangkan? Untuk urusan pemulangan, ia menyerahkannya ke Menteri Luar Negeri. "Saya sudah mendengar, tetapi resminya dari Menlu," kata Mahfud ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).
Mahfud menuturkan, Retno lebih mengetahui urusan teknis rencana pemulangan. Satu di antaranya seperti jalur yang dipakai untuk memulangkan WNI jika terjadi gejolak antara Iran dengan AS.
Ketegangan Iran dan AS meruncing setelah terbunuhnya komandan Pasukan Quds, sayap Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1).
AS disebut menjadi pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya Soleimani. Sebab, terbunuh akibat serangan udara militer AS.
Presiden AS Donald Trump yang disebut memerintahkan serangan udara tersebut juga mengancam akan menyerang 52 sasaran di Iran jika negara itu menyerang orang Amerika atau aset AS sebagai balasan atas kematian Soleimani.
Menyusul memanasnya situasi keamanan di Timur Tengah akibat konflik Iran dan AS, Indonesia menyiapkan rencana perlindungan dan evakuasi WNI jika diperlukan.
Penyusunan rencana cadangan (contingency plan) telah dilakukan antara pemerintah pusat dengan beberapa perwakilan RI di Timur Tengah, terutama untuk memetakan jumlah dan sebaran WNI di kawasan tersebut.