Ini Perkembangan Negosiasi Persebaya dengan Evan Dimas
jpnn.com, SURABAYA - Manajemen Persebaya masih proses negosiasi dengan Evan Dimas Darmono. Dia adalah jebolan tim internal Mitra Surabaya. Kebetulan, Evan masih berstatus tanpa klub usai membela tim asal Malaysia, Selangor FA.
Manajer Persebaya Candra Wahyudi sudah beberapa kali bertemu langsung dengan Evan. Pertemuan itu sudah intens sejak satu bulan lalu. Dari situ, komunikasi untuk mewujudkan transfer terus dilakukan.
Awalnya, negosiasi transfer dilakukan langsung dengan Evan. Tapi, proses negosiasi kemudian dilanjutkan kepada sang agen, Muly Munial. “Kami sudah mengajukan penawaran dengan nominal resmi. Yang dilakukan klub sudah sampai situ,” kata Candra.
Kini, manajemen Persebaya hanya bisa menunggu. “Sekarang tinggal pihak Evan Dimas memutuskan seperti apa,” tambah pengganti Chairul Basalamah itu.
Meski proses negosiasi sudah berjalan selama sebulan, manajemen Persebaya masih belum mengambil sikap. Mereka memilih sabar. “Yang jelas kami juga punya target (deadline transfer). Kami lihat situasinya dulu. Kalau misalnya dalam beberapa hari belum ada keputusan, ya lihat nanti ke depan (apa yang akan kami lakukan),” tambah Candra.
Jika proses kepindahan Evan tinggal menunggu waktu, hal itu tak berlaku bagi Andik Vermansah. Andik memang sempat mencuri perhatian dengan hadir dalam laga Persebaya kontra PSIS Semarang (8/12). Hal itu memantik reaksi Bonek agar manajemen segera memulangkan mantan penggawa Kedah FA itu.
Tapi, Bonek tampaknya harus bersabar. Sebab, manajemen masih belum pernah bertemu dengan Andik. “Soal Andik, masih belum ada komunikasi dengan manajemen. Sejauh yang saya tahu memang belum,” kata Candra. Justru, komunikasi sudah dilakukan dengan jebolan tim internal lainnya, Hansamu Yama.
Candra mengatakan, komunikasi memang tak dilakukan secara langsung dengan jebolan tim internal Anak Bangsa itu. “Ada pihak ketiga yang menawarkan Hansamu ke Persebaya. Jadi kami lakukan komunikasi dengan pihak ketiga yang mengaku agen Hansamu itu,” tambah mantan Wapimred Jawa Pos itu.