Ini Pidato Akom yang Undang Decak Kagum dan Air Mata

jpnn.com - NUSA DUA - Peserta Munaslub Partai Golkar terhenyak seolah tak percaya. Lalu riuh begitu mendengar pidato Ade Komarudin yang menyatakan mundur dari pencalonan sebagai ketum di putaran kedua di arena Munaslub, Nusa Dua Bali, Selasa (17/5).

Itu terjadi setelah Nurdin Halid selaku pimpinan sidang Munaslub menetapkan Ade Komarudin dan Setya Novanto sebagai calon sah melalui penjaringan. Novanto menang dengan 277 suara, Akom -sapaan Ade Komarudin 173 suara dan 6 kandidat lain gugur.

Kemudian, kandidat lain, Syahrul Yasin Limpo tiba-tiba menyampaikan permintaan di depan forum kepada Akom. Intinya, bila hasil penjaringan sudah dianggap maksimal dan final, ia menyarankan pemilihan tak perlu diteruskan. 

Nurdin kemudian memberikan waktu kepada Akom dan Novanto menyampaikan visi dan misi. Ketika itu lah Akom yang duduk di samping Novanto, berbicara lebih dulu.(fat/jpnn)

Begini pidatonya yang bikin decak kagum peserta Munaslub. Bahkan, tokoh senior partai berlambang beringin sekelas Akbar Tanjung, termasuk pimpinan sidang Nurdin Halid sampai berlinang air matanya:

"Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada DPP Golkar atas kreasi demokrasi yang luar biasa. Ini tradisi demokrasi yang harus dilanjutkan. 

Kedua, saya terima kasih kepada rekan yang mengiringi perjalanan politik saya. Ada Pak Nov, Pak Aziz, Pak Mahyudin, Pak Airlangga, Pak Priyo dan Pak Indra (semuanya bakal calon). Dan tentu saya ucapkan terima kasih kepada tim saya, Mbak Titiek, Pak Hidayat, Pak Supit, saya ucapkan terima kasih 

Saya tadi sudah berembuk dengan teman saya, dengan tim saya, dengan Pak ARB. Saya kira saya lebih muda dari Novanto, saya lebih baik mundur. Pak Novanto sudah usia 60. Masih ada kesempatan saya di masa yang akan datang. Saya dan rekan-rekan saya akan berikan support kepada Pak Novanto untuk kebesaran Partai Golkar".***